Bulan April ini tuh lucu bagi gua hahaha, karena ada aja gitu kejadian-kejadian yang membuat gua speechless dan semua terjadi pertama kalinya dalam hidup. Salah satunya dirawat eh bukan, ralat, diisolasi di rumah sakit 😊
Yapss. Jadi beberapa minggu yang lalu, sebelum Ramadan gua sempet sakit lalu dijemput sama orang tua untuk pulang ke Karawang. Ngga deng, langsung dibawa ke rumah sakit yang di karawang. Penyakit gua saat itu tuh panas suhunya naik-turun udah 4 hari persis gejala virus yang membuat resah seluruh masyarakat Indonesia, iya virus Corona. But, gua without batuk-batuk dan sakit tenggorokkan. Jadi dokter waspada sama gua, segala cek kesehatan dilakuin dari cek darah, Ns1, rontgen bahkan rapid test (auto ODP gua, haha), dan semuanya hasilnya negatif, tapi tetep gua harus diisolasi di rumah sakit karena trombosit dan leukosit rendah banget dari batas normal. Ngga deng, bukan karena itu aja tapi karena gua dari Depok jadi masuknya ke ruang isolasi, kalau gua ngga bilang dari Depok, bisa dirawat di ruangan biasa.
Nah, disini mau sedikit share aja tentang pengalaman selama isolasi di rumah sakit. Walapun kegiatannya agak sama ya, rebahan aja, tapi percayalah teman, lebih baik diam #dirumahaja dari pada diam #dirumahsakit. Segala hal udah gua lakukan (selain makan dan tidur yaa) dari baca buku, nonton film, nonton youtube, nonton tv, kerja walaupun udah izin, tetapi tetap bosan. Pada akhirnya day-4 gua nangis mau pulang tapi ngga dibolehin pulang sama dokter karena trombosit belum normal, itu pun nangis online ke emak karena ngga boleh ketemu siapa-siapa selain dokter dan perawat. Sedih ngga sih, emak gua setiap hari ke rumah sakit tapi ngga ketemu gua huhuhu. Cuma liat dari depan pintu doang, udah kaya drama-drama korea. Ditambah ruangan bener-bener tertutup without jendela yang bisa melihat keadaan dunia luar (kacanya burem guys ☹) dan ngga ada tuh cahaya matahari masuk, lihatnya cahaya lampu mulu selama 7 hari. Yang paling menyebalkan adalah ketika emak gua nyuruh mandi mulu, ngerti ngga mengapa menyebalkan? Tangan gua kan diinfus yaa terus disuruh mandi, kebayang ngga sih ribetnya mandi sendiri dengan tangan diinfus, hmmmm. Yaa, jadi gua ngga mandi 😊
Dari cerita pengalaman tadi, mau mengingatkan aja untuk jaga kesehatan dan kebersihan. Udahlah tetep #dirumahaja, tetep #jagajarak, ngga usah nongkrong-nongkrong cantik dulu, karena mau sakit batuk doang dan sakit panas doang, terus anda cek ke rumah sakit di keadaan yang seperti ini anda akan tetap diwaspadai kena virus Corona guys. Dan anda harus melakukan segala test yang sudah menjadi kebijakan rumah sakit saat ini (tapi gak tau juga deh ya kebijakan rumah sakit di luar Karawang gimana).
Tapi, hikmah dari semuanya adalah gua bisa Ramadan dirumah bersama keluarga setelah 8 tahun lamanya menjadi anak rantau, tidak perlu lagi mikir ‘Sahur dan Buka puasa sama apa’ hehehe.
By : Mega