Wabah yang muncul pada awal tahun 2020 ini, ya virus Corona atau biasa kita menyebutnya Covid-19 mengharuskan kita, masyarakat dunia untuk #StayAtHome. Berdiam diri di rumah bukan berarti membuat kita tidak menjalankan aktivitas. Berdiam diri di rumah kali ini menantang kita untuk seproduktif dan sekreatif mungkin tetap menjalankan segala rutinitas. Stres akan menjadi masalah utama para makhluk sosial ini dikala keluar rumah bahkan berkumpul dengan banyak orang adalah hal yang tidak dianjurkan.
WFH adalah hal yang tidak disangka akan diberlakukan di Indonesia. Untuk memulai WFH ini menjadi sesuatu yang asing bagi manusia kebanyakan. Bingung bagaimana cara bekerja, bahkan tidak sedikit yang explore terhadap teknik cara bekerja. Sebut saja sales, yang biasa bekerja di lapangan bertemu dengan klien otomatis mengubah cara kerja menjadi telemarketing.
Bahkan mungkin sebagian dari kita sudah membaca tulisan dari Pak Dahlan Iskan (https://www.disway.id/r/892/covid-apalagi). Tulisan yang sungguh menginspirasi. menjelaskan bagaimana cara kita harus survive di kondisi saat ini. Akan berat memang untuk kita menjalani proses semua harus dari rumah. Dari situ kita dapat berpikir sisi positifnya, diantaranya kita bisa berkumpul dengan keluarga, bisa turut membantu meringankan angka kecelakaan, membantu menyelamatkan udara jadi lebih bersih karena minim polusi dan masih banyak lagi. Mungkin ini saat-nya bumi beristirahat.
Sedikit ingin berbagi pengalaman di WFH yang saya lalui. Pertama, saya kebetulan tidak sedang dirumah alias anak rantau. Jadi bekerja dari kosan. Apapun dilakukan di-kosan, nampak hal yang biasa bukan? semua anak kosan dari jaman dulu juga melakukan berbagai pekerjaan di-kosan, yang membedakan adalah kita tau ini wabah pandemi, harus berjaga jarak dengan teman bahkan tidak boleh lagi kongkow-kongkow. Ini yang mempengaruhi psikis si, jadi berpikir “wah ini mah saya di penjara”. Sugesti yang membawa ke pikiran kita harus terkurung di rumah/kosan. Padahal dulunya doyan mengurung diri :)
Selain hanya kerja dan kerja, hal lain untuk terapi jiwa adalah berkomunikasi dengan teman-teman dekat. Hal yang biasa dilakukan concall atau video call, namun baru-baru ini terpikir untuk membuat Podcast (netizen kekinian) dengan para teman dekat. Terapi jiwa lain yang saya lakukan adalah rajin menggunakan skincare dan “make up” tentunya. Dikala WFH ini tidak memungkinkan untuk tampil on point setiap hari, membuat alat-alat dan produk make up saya berteriak. Ini saat yang tepat untuk exploitasi berbagai jenis “look”.
Banyak juga pembelajaran di-kosan selama WFH ini, jadi jangan bayangkan bahwa anak kosan hanya rebahan aja ya. Belajar nulis blog, belajar telemarketing, belajar desain. Kerja ini, kerja! sambil rebahan :)
By : Oky Tresia