Dibilang atmosfer bukan juga, cerita kali ini bukan tentang kandungan gas yang ada di kantor PT Infra Digital Nusantara (IDN). Lebih tepatnya mungkin suasana kantor kami, mulai dari fisiknya hingga non-fisik atau jiwa, macam kayak tempat-tempat mistis aja. Sebenarnya bicara tentang kantor maka bicara tentang rumah. Banyak waktu kami habiskan di tempat ini dan begitu banyak kenangan kami lalui, mulai dari yang menyenangkan hingga pengalaman pahit. Tapi, di IDN hampir tidak ada sih pengalaman pahit yang dialami haha.
Sebenarnya kantor IDN ada lebih dari 5, ada dua di Jakarta, satu di Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Lampung untuk saat cerita ini dituliskan. Namun kali ini yang saya ceritakan merupakan kantor atau rumah operasionalnya Jaringan IDN yang berada di Depok. Bertempat di perumahan di kecamatan Beji maka tak heran orang suka nyasar kalau kesini haha. Maksud saya tak heran ini terjadi, karena kantor kami kayak rumah. Jadi selanjutnya saya akan sebut kantor ini dengan rumah.
Jika dengar cerita founders, rumah ini merupakan hasil adaptasi dari salah satu founders kita yang rumahnya juga dekat sini. Jadi biar dekat dan tidak telat kalau ke kantor. Iya kan, masa founders telat ke kantor hehe, lebih tepatnya sih pada waktu itu founder tersebut sedang mengandung anak kedua jadi biar lebih mudah mobilisasi di saat masa kehamilan, tetap kerja dan koordinasinya bagus, maka dipilihlah rumah ini.
Rumahnya mungkin lebih besar di antara rumah-rumah lain yang ada di komplek ini, tapi toh hanya lantai 2 yang kita pakai. Lantai satu digunakan untuk anak-anak mengaji TPA/TK jadi kalau ada anak IDN yang punya anak kecil bisa banget nungguin anaknya ngaji sambil kerja di atas haha.
Dari sini juga yang bikin kita adem ayem, karena bisa lihat anak-anak kecil kalau dari jendela atas sambil duduk di depan laptop. Di depan rumah kita ada parkiran cukup luas untuk 5-10 motor dan 2-4 mobil jadi jangan khawatir kalau mau bertamu kesini, asal jangan pagi-pagi karena banyak ibu-ibu nganterin anak-anak pulang pergi mengaji.
Oke, kita lanjut ke bagian dalam rumah, karena posisi kita di lantai dua jadi hal yang pertama kali kita lakukan di kantor adalah, olahraga. Olahraga dengan menaiki tangga ini.
Sudah kayak tangga di Candi Borobodur, kan ? makanya gak heran baru sampai kantor pada capek, apalagi asisten rumah kita Mas Beng-Beng (begini panggilannya mungkin karena suka ngambil wafer beng-beng haha) yang tiap saat turun-naik membuka kunci pintu jika ada tamu.
Lanjut ke ruang tamu kita yang khas, jeng jeng…
Inilah yang pertama kita lihat kalau habis lelah-lelah naik tangga, yap logo kebanggaan kita. Ini spot oke banget untuk photo-photo kan? biasanya kalau ada tamu kita photo juga disini. Jangan lupa ya kalau ke rumah depok kami, bertamu dan berfoto disini !!!
Yap, kita belok kanan dan ketemu dengan pantry rumah kita. Disini tempatnya anak-anak IDN ambil snack, makan dan minum. Disini juga bisa masak, yang tersedia gratis sih mie namun kita bebas mau masak apa saja asalkan masak sendiri dan bukan buat hajatan hehe
Selanjutnya kalau kita lurus dan belok dari pantry, kita akan temukan tempat bermain tenis meja. Sebenarnya sebelum masa pandemi ini buat anak-anak main tenis meja, namun sejak pandemi kita manfaatkan untuk ngantor santai sambil main tenis meja haha gak juga sih. Mengenang tenis meja, di IDN terbagi menjadi 3 : 1) Mainnya jago; 2) Bisa main tapi biasa aja; 3) Belum bisa main tapi mau belajar. Biasanya yang nomor 1 jarang main karena gak ada lawannya haha, hanya ada 1-3 orang yang masuk ke kategori nomor 1. Nomor 2 lah yang sering main, karena banyak rival di nomor dua. Kalau ada kejuaraan tentunya seru untuk melihat siapa yang juara dari kategori yang ke dua. Saya ada di posisi mana ? tentunya yang nomor 2 haha
Bersambung…….
By : Bayu