Orangtua Siap Blended Learning
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membawa perubahan yang besar dalam tatanan kehidupan, ada banyak aspek yang terdampak salah satunya adalah pendidikan. Sekolah maupun kuliah yang dulunya harus dilakukan secara tatap muka kini harus dilakukan secara daring. Namun, tidak semua pelajar bisa mengikuti cara pembelajaran daring secara penuh. Masih ada pelajar yang membutuhkan pembelajaran secara tatap muka.
Dari permasalahan itu, pemerintah memutuskan untuk membuat kombinasi pembelajaran tatap muka dengan daring atau yang biasa dikenal dengan blended learning. Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi kelas dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi di luar ruang kelas.
Mengapa blended learning?
- Memfasilitasi cara dan kemampuan belajar anak secara personalisasi, serta sesuai dengan kecepatan masing-masing,
- Membuka akses pada sumber belajar yang beragam dan tidak terbatas,
- Asesmen terpusat pada kemampuan anak sebagai individu, bukan pada sistem penilaiannya,
- Meningkatkan kualitas dan kompetensi anak dalam merdeka belajar.
Apa yang bisa orangtua lakukan dalam blended learning?
- Bermain secara rutin, kenapa bermain? Setiap anggota keluarga membutuhkan interaksi yang menyenangkan dalam keseharian. Bermain seru, bercanda akan menguatkan hubungan, juga membangkitkan motivasi dalam menjalankan rutinitas harian, termasuk belajar dan mengerjakan tugas.
- Beri umpan balik yang berkelanjutan, umpan balik membantu proses berpikir dan belajar anak. Dengan umpan balik anak dapat berpikir seperti: ‘Apa yang sudah dikerjakan sebelumnya? Apa yang saya kerjakan sekarang?'.
- Membuat catatan orangtua, orangtua bisa membuat catatan proses dan capaian belajar anak seperti catatan ketika anak mengerjakan tugas/PR.
- Kelola waktu belajar, dengan mengelola waktu belajar anak menjadi konsisten dalam belajar ketika ada PR maupun tidak ada PR, bisa dengan membuat jadwal belajar setiap harinya seperti dibuatkan waktu belajar dan materi belajar.
Saat orangtua bekerjasama dan membantu anak untuk mengoptimalkan proses blended learning, besar kesempatan anak untuk menguasai 3 kompetensi masa depan, antara lain:
Merdeka belajar
- Berkomitmen (tahu apa tujuan belajar).
- Mandiri (ketika ada kesulitan tidak berhenti di tengah jalan, tidak tergantung kepada orang lain).
Merdeka berkolaborasi
- Berprinsip (belajar secara online atau offline tidak akan menjadi masalah).
- Komunikatif (dapat mengemukakan ide dan pendapat secara jelas dan sopan).
- Bekerjasama (memiliki kemampuan kerjasama yang baik terutama memanfaatkan media digital, karena kesempatan terbuka luas dan lebar, seperti bisa bertemu orang di luar daerah atau bahkan di luar negeri).
Merdeka berkarya
- Cerdas (dapat memilah informasi dengan baik).
- Inovatif (mempunyai ide, dan memberi solusi atas permasalahan sekitar).
- Berdaya (memiliki inisiatif, tidak harus menunggu orang lain).
Dengan demikian akan tercipta generasi masa depan yang siap berkolaborasi dan berkarya untuk kemajuan bersama.